Buat lo yang ngikutin kancah musik underground Bandung era 2010-an, nama Billfold pasti udah nggak asing lagi di telinga. Band yang satu ini sempet jadi idola dan panutan, terutama karena gebrakan mereka di skena pop-punk dan hardcore dengan sentuhan vokalis cewek yang enerjik. Yuk, kita nostalgia bareng profil band ini, dari awal terbentuk sampai kabar terbarunya sekarang.
Awal Mula Gebrakan di Kota Kembang
Billfold lahir di Bandung sekitar tahun 2010. Formasi awalnya diisi oleh Gania Alianda (vokal), Angga (gitar), Ferin (bass), dan Pam Al Ayubi (drum). Mereka semua bukan orang baru di skena musik Bandung, masing-masing udah punya jam terbang di band-band sebelumnya.
Kehadiran Billfold kala itu langsung mencuri perhatian. Gimana enggak? Di tengah dominasi band-band hardcore/punk dengan vokalis cowok, Billfold tampil beda dengan Gania di garda depan. Suara Gania yang khas, kadang melodius tapi juga bisa teriak lantang, jadi nyawa dari musik mereka.
<

Genre dan Kiblat Musik: Cepat, Keras, tapi Tetap Asyik
Secara genre, Billfold paling pas dideskripsikan sebagai pop-punk atau easycore. Musik mereka kenceng, cepet, dan enerjik khas hardcore punk, tapi tetap punya melodi yang catchy dan gampang dinikmati. Lo bisa dengerin nuansa band-band luar kayak Dagger Mouth, Set Your Goal, sampai H2O di karya-karya mereka. Konsepnya adalah menyajikan musik yang “berat” tapi tetap asyik buat sing-along dan moshing.
Pentolan dan hits maker utama di band ini tentu saja Gania. Lirik-lirik yang ia tulis, ditambah dengan persona panggungnya yang kuat, menjadikan Billfold punya karakter yang nggak terlupakan. Pam, sang drummer, juga jadi salah satu motor penggerak utama di balik terbentuknya band ini.
Puncak Popularitas dan Album yang Wajib Didengar
Billfold menelurkan beberapa rilisan yang jadi favorit para penggemarnya, yang akrab disapa “Cheers Up”. Mereka punya dua album penuh yang jadi bukti eksistensi mereka:
-
Brave (2014): Ini adalah album debut yang melambungkan nama Billfold. Album ini berisi 12 lagu yang padat dan penuh energi.
- Hits di album ini: “Time”, “Snake In The Grass”, “Not Afraid”, dan “Memory of Mine”. Lagu-lagu ini sering banget jadi anthem di setiap panggungan mereka.
-
This Billfold (2017): Album kedua ini menunjukkan kedewasaan musik mereka. Meski tetap setia di jalur pop-punk/hardcore, ada eksplorasi sound yang lebih luas di album ini.
- Hits di album ini: “Hembusan Tak Terungkap” dan “Singgasana Menjual Diri”.
- Hits di album ini: “Hembusan Tak Terungkap” dan “Singgasana Menjual Diri”.
Selain dua album itu, mereka juga merilis beberapa single seperti “Bisa” (2013) dan “Abaikan” (2012) yang juga jadi favorit banyak orang.
Era Baru: Gania Cabut, Lahirlah Duo Vokalis Cewek
Setelah bertahun-tahun merajai panggung-panggung independen, para penggemar dikejutkan dengan kabar hiatusnya Billfold. Puncaknya, sang ikon, Gania Alianda, memutuskan untuk mundur dari band. Gania memilih untuk fokus pada kehidupan pribadinya dan keluarga, sebuah keputusan yang tentunya berat bagi para Cheers Up.
Sempat vakum dan dikira bubar selamanya, Billfold ternyata belum habis. Di luar dugaan, pada sekitar tahun 2022-2023, mereka mengumumkan comeback dengan konsep yang segar. Posisi vokalis yang ditinggalkan Gania kini diisi oleh dua orang sekaligus: Mustika Kamal dan Savira Razak. Keduanya bukan nama baru di skena musik, dan kehadiran mereka memberikan warna baru bagi Billfold. Gitaris lawas, Angga, yang sempat keluar pun kembali bergabung.
Kini, formasi terbaru Billfold adalah:
- Mustika Kamal (Vokal)
- Savira Razak (Vokal)
- Angga Kusuma (Gitar)
- Pam Al Ayubi (Drum)
- Additional player untuk posisi bass
Kabar terbaru, mereka sudah kembali aktif manggung di berbagai acara, membawakan lagu-lagu lama dengan energi baru dari duo vokalisnya.
Kisah Unik di Balik Lagu “Hembusan Tak Terungkap”
Nah, ngomongin soal lagu-lagu Billfold, ada satu lagu yang judulnya cukup puitis dan bikin penasaran: “Hembusan Tak Terungkap”. Banyak penggemar yang mencari-cari cerita spesifik di balik lagu ini.
Pam sebagai pencipta lagu ini dalam satu sesi podcast di Youtube menjelaskan, ternyata lagu ini menceritakan tentang “KENTUT”. Yap! Kentut! Hembusan disini menggambarkan kentut itu sendiri. Coba perhatikan dalam penggalan liriknya “Temukan remukkan para pembuang dengan rasa tanpa dosa, Dia telah menyebarkan.” Cukup unik ada lagu membahas tentang kentut, tapi dibalut dengan lirik yang menarik.
Billfold telah membuktikan bahwa mereka adalah salah satu band penting dalam sejarah musik independen Indonesia. Perjalanan mereka yang penuh lika-liku, dari era Gania yang ikonik hingga format duo vokalis yang segar, menunjukkan semangat dan kecintaan mereka pada musik yang tak pernah padam. Cheers Up!